Museum Sejarah di Indonesia

Bertamasya ke Museum Sejarah di Indonesia

Museum merupakan tempat wisata edukasi yang cocok untuk dikunjungi bersama anggota keluarga saat akhir pekan atau saat waktu liburan tiba.

Di Indonesia ada banyak jenis museum populer yang selalu ramai di kunjungi, salah satunya adalah museum sejarah.

Selain untuk berwisata, berkunjung ke museum sejarah dapat dimanfaatkan untuk edukasi Keluarga mengenai benda, foto, dan peninggalan bersejarah lainnya, sekaligus mencari tahu mengenai berbagai kejadian bersejarah yang terjadi di masa lampau.

Biar liburan Anda tidak membosankan, berikut ini adalah beberapa museum sejarah di Indonesia yang harus dikunjungi saat liburan tiba.

Museum Angkut, Batu

Untuk Anda adalah masyarakat yang tinggal di Kota Batu, Malang, atau pelancong yang sedang berlibur di sana, jangan sampai lupa untuk mengunjungi Museum Angkut.

Di Museum ini, pengunjung akan melihat koleksi angkutan umun tradisional hingga angkutan modern dari seluruh pelosok dunia. Berkunjung ke museum ini akan memberikan Anda informasi mengenai sejarah dan perkembangan transportasi di dunia.

Museum transportasi pertama di Asia ini menyimpan koleksi alat transportasi, mulai dari sepeda onthel hingga mobil balap F1. Total ada 300 koleksi transportasi di museum yang dibangun tahun 2014 ini.

Museum Nasional Indonesia, Jakarta

Museum Nasional Indonesia merupakan museum terbesar yang ada di Asia Tenggara. Museum ini juga sering dikenal sebagai Museum Gajah, karena adanya patung gajah perunggu pemberian Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871.

Terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Jakarta Pusat, museum memiliki lebih dari 140.000 koleksi terdiri dari koleksi prasejarah, koleksi arkeologi, koleksi keramik asing, numismatik/koleksi heraldik, koleksi kolonial, etnografi dan koleksi geografis.

Museum Taman Prasasti

Museum Taman Prasasti adalah museum cagar budaya yang juga menjadi peninggalan di masa kolonial Belanda. Yang unik dari museum ini adalah lokasinya yang merupakan bekas kuburan bernama Kebon Jahe Kober.

Museum yang terletak di Jalan Tanah Abang Nomor 1, Jakarta Pusat ini berisi informasi koleksi prasasti, kemudian juga nisan dan kereta jenazah antik.

Museum Sejarah Jakarta

Museum Sejarah Jakarta adalah tempat yang tepat untuk menjelajahi sejarah Kota Jakarta. Museum yang dikenal dengan Museum Fatahillah atau Museum Batavia ini terletak di Jalan Taman Fatahillah nomor 1, Pinangsia, Jakarta Barat. Tepatnya tengah-tengah kawasan Kota Tua.

Tempat yang populer karena menyimpan banyak benda-benda penuh sejarah ini, telah diresmikan sejak 1974 silam. Sebelum menjadi museum, bangunan ini awalnya adalah balai kota ketika masa penjajahan Belanda.

Koleksi-koleksi di Museum Sejarah jakarta mayoritas peninggalan-peninggalan masyarakat Belanda yang bermukim di Batavia (Jakarta) sejak awal abad XVI, seperti mebel, perabot rumah tangga, senjata, keramik, peta, serta buku-buku.

Namun seiring berjalannya waktu ditambah koleksi seperti replika perjalanan sejarah Kota Jakarta dari masa Batavia, replika peninggalan masa kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta dan berbagai batu prasasti.

Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia dibangun pada tahun 1828. Dulu bangunan ini digunakan sebagai bank Belanda yang kini menjadi Bank Indonesia.

Museum yang berada di Jl. Pintu Besar Utara No.3, RT.3/RW.6, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat ini, menyajikan informasi perjalanan sejarah mata uang sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953.

Adapun beberapa koleksi bersejarah yang ada di museum ini adalah koleksi uang numismatik yang pernah beredar pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara.

Penyajian informasi mengenai koleksi yang ada di museum ini dibuat menarik dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.

Dengan mengunjungi kelima museum yang disebutkan di atas, pengunjung secara tidak langsung mempelajari, melihat, dan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia ini. Selain itu, Anda akan menghabiskan